Kamis, 01 November 2018

Review Novel My Own Private Mr. Cool - Indah Hanaco

My Own Private Mr. Cool - Indah Hanaco


Judul : My Own Private Mr. Cool

Penulis : Indah Hanaco
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 262 hlm
2018



Bagi Heidy Theapila, latar belakang keluarga membuatnya tak mudah menemukan pasangan sejiwa. Tapi, ceritanya berbeda dengan Mirza. Heidy meyakini lelaki itu mencintainya dengan tulus. Namun, keyakinannya tumbang. Pertemuan mereka bukan cuma karena campur tangan Allah, melainkan karena skenario rapi yang berkaitan dengan materi.


Marah sekaligus patah hati, Heidy membatalkan rencana masa depannya dan memilih kabur ke Italia. Langkahnya mungkin tak dewasa, tapi Heidy butuh ruang untuk meninjau ulang semua rencana dalam hidupnya.


Lalu, Allah memberinya kejutan. Dalam pelayaran menyusuri Venesia, Heidy bertemu raksasa bermata biru. Graeme MacLeod, si Mr. Cool, pria yang mencuri napasnya di pertemuan pertama mereka. Meski ketertarikan di antara mereka begitu besar, Heidy tidak berniat menjalin asmara singkat. Graeme harus dilupakan.


Ketika apa yang terjadi di Venesia tidak bisa tetap ditinggal di Venesia, Heidy mulai goyah. Apalagi Graeme ternyata lelaki gigih yang mengejarnya hingga ke Jakarta dan tak putus asa tatkala ditolak. Meski akhirnya satu per satu rahasia kelam lelaki itu terbuka, Heidy justru kian jatuh cinta.


Pertanyaannya, apakah cinta memang benar-benar mampu menyatukan mereka?

❖❖❖❖❖


"Kurasa, berusaha mengenal seseorang itu butuh waktu seumur hidup, ... Manusia selalu berubah, juga punya kemampuan menyembunyikan banyak rahasia."

Setuju nggak sih sama quote di atas? Terkadang kita berpikir, kita sudah mengenal seseorang dengan baik, dan dalam waktu sekejap, kita bisa berpikir mengenal orang tersebut?
Sama seperti yang dialami Heidy.
Penasaran?
Kita kenalan dulu sama Heidy dan Graeme.

Heidy adalah anak tunggal dari salah satu orang terkaya di Indonesia. Nah, karena kekayaannya itu, sang ayah jarang sekali menonjolkan bahwa Heidy adalah putrinya. Bukan karena malu memiliki putri seperti Heidy, melainkan untuk keamanan Heidy sendiri.
Setelah beranjak dewasa Heidy mengerti dan bersyukur dengan keputusan yang diambil oleh ayahnya.
Karena Heidy memiliki sedikit pengalaman buruk berkaitan dengan pasangan karena latar belakangnya. Heidy sendiri merupakan sosok yang supel, menyenangkan dan selalu menuruti orang tuanya.


Nah, kalau tokoh favoritku di novel ini adalah Graeme. Graeme merupakan mantan marinir yang terlihat gagah namun sebenarnya rapuh di dalamnya, penuh dengan luka dan menderita Trauma Brain injury. Namun semuanya dia pendam sendirian. Meskipun Graeme bukan sosok yang supel dan sangat berterus terang, namun yang aku sukai, dia itu selalu memikirkan orang lain dan pola pikirnya serta keluarganya itu luar biasa terbuka.


Heidy, mendapat desakan dari sang mama untuk segera menikah. Tapi setiap pasangan yang dipilihnya, pasti ada saja kekurangan yang ditemukan sang mama.

Mama Heidy juga tidak menyerah dengan menyodorkan sejumlah pria yang menurutnya kompeten untuk bersanding dengn Heidy. Tentunya ditolak mentah-mentah oleh Heidy.
Sampai akhirnya Heidy bertemu pria yang dirasa cocok untuk dirinya dan keduaorangtuanya pun menyukai pria tersebut. Namun beberapa hari sebelum pernikahan, Heidy memilih pergi, enggan melanjutkan pernikahan yang hanya tinggal menghitung hari.

Heidy memilih kabur ke Italia untuk menenangkan diri. Di sana lah, ia bertemu dengan Graeme McLead - pria yang mampu membuatnya terpaku hanya dalam tatapan pertama. Pria yang akhirnya menjadi teman Heidy di sisa perjalan Heidy di Venesia. Sampai Graeme mengungkapkan perasaannya pada Heidy saat mengantar Heidy di bandara.

Heidy tentunya menolak, mereka baru mengenal satu sama lain selama beberapa hari, ditambah ia sendiri baru melarikan diri dari rencana pernikahannya. Bagaimana mungkin ia bisa membuka hati untuk orang lain, meskipun Heidy merasakan sesuatu yang berbeda saat bersama Graeme. Namun, mereka berdua memutuskan akan tetap berteman.

Tak disangka, Graeme tiba-tiba mengabarkan jika dirinya sudah berada di Jakarta. Akankah Graeme berhasil merengkuh hati Heidy atau ia akan kembali harus menelan pil pahit kehilangan wanita yang ia cintai kedua kalinya?
Selain itu, bagaimana perjalanan Graeme yang penuh dengan kerapuhan menemukan agama yang mampu menenangkan dirinya yang penuh dengan luka?



Alur novel ini bergerak maju dan sedikit mundur di bagian pertengahan. Jalan cerita terasa wajar, tidak terburu-buru dan detail dalam menjabarkan para tokoh dan kejadian di dalamnya.



Novel ini mengangkat sesuatu yang baru aku baca, misalnya saja seperti sosok Graeme yang merupakan seorang mantan marinir yang terkena Trauma Brain Injury. Dan dijelaskan dengan cukup dalam novel ini. Novel ini juga mengangkat perjalanan Graeme yang ingin mencari ketenangan di dalam hidupnya melalui agama Islam, walaupun saya non-muslim, saat membacanya, saya tetap menikmati kisah perjalanan Graeme tersebut.

"Pada akhirnya, aku percaya kalau orang baik tetaplah orang baik. Tak peduli agama yang dianut atau rasnya." (hlm 34)
Ahhh, kalau sudah baca tulisan kak Indah, pasti jatuh cinta dehhh sama tokoh di dalamnya. Kali ini, aku jatuh cinta sama Graeme. Kalau baca karya kak Indah, aku bakal jatuh cinta berapa kali yah sama anak-anaknya kak Indah? 🤔

Aku suka dengan cara penulisannya dan rangkaian diksinya.
Baru baca prolog saja, rasanya sudah dibuat jeder jeder jeder, ya ampuuunn.. Dan selesai membaca prolog aku sudah berpikir, wahhh aku akan menyukai novel yang satu ini.
Setelah beberapa kali baca novel karya kak Indah, aku pasti menemukan kosakata baru. Misalnya kali ini : kecele.
Nah buat yang penasaran, boleh di googling apa arti kecele untuk teman-teman yang baru melihat kosakata ini.



Ditulis dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga, tetapi penulis berhasil membuat aku sebagai pembaca larut di dalamnya.
Mengambil setting tempat di Venisia, penulis menjabarkannya cukup detail, sehingga rasanya dibawa serta juga larut di dalamnya seperti berada di sana secara langsung.
Setting tempatnya bukan hanya di Venisia, tapi juga di Jakarta. Walaupun tidak sedetail saat menjabarkan Venisia, penjabaran setting tempat di Jakarta juga terbilang cukup baik.
Setting waktu dijabarkan dengan cukup baik.


Novel ini mengisahkan perjuangan Graeme dalam melepas masa lalu, menyembuhkan luka, mengejar cinta yang akhirnya ditemukan. Kisah Heidy yang ingin menemukan cinta tanpa memandang latar belakang keluarga dan lepas dari bayang-bayang orang tua yang selalu merasa tahu apa yang terbaik untuk sang anak, perjalanan Heidy untuk meraih keyakinan atas ketakutan yang selama ini menghantuinya dalam menemukan pasangan.

Jadi, apa kalian tidak tertarik menikmati kisah yang penuh konflik ini?


🚢Konfliknya bisa dibilang padat dan cukup banyak, namun penulis menulisnya dengan sangat baik sehingga terasa ringan saat membacanya.
🚢Bukan hanya mengangkat kisah percintaan, tetapi juga menyinggung kasih sayang orang tua pada anak yang terkadang tidak disadari justru bagai duri dalam daging yang tak nampak namun menyiksa. Novel ini juga menyinggung toleransi beragama, kekecewaan, keterpurukan, proses kehidupan, terorisme, konflik perang, perbedaan kekurangan, agama Islam dan juga ajarannya.
🚢Ide cerita terbilng fresh, mengmbil eks marinir serta Trauma Brain Injury yang dideritanya, dijelaskan dengan cukup detail. Jujur aku baru tahu mengenai trauma ini dari novel ini. Jadi secara tidak langsung, menambah informasi baru untuk aku.
🚢Setting tempat dijabarkan dengan sangat baik, terutama di bagian Venesia. Acara khas di Venesia juga dijelaskan dengan cukup jelas di dalamnya, sehingga seperti berada di Venesia secara langsung.
🚢Ada catatan kaki yang menjelaskan beberapa istilah yang digunakan di dalamnya.



My Own Private Mr. Cool, selesai!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar