Strings Attached Blog Tour - Day 2
Haiii.. Sesuai yang aku bilang kemarin, di hari kedua Strings Attached Blog Tour di blog aku ini, aku akan memberikan review novel ini dari sudut pandang aku. Tapi sebelumnya, yuk kita intip dulu sedikit mengenai Strings Attached.
Judul : Strings Attached
Penulis : Yoana Dianika
Penerbit : Roro Raya Sejahtera
Jumlah Halaman : iv + 308 hlm
Cetakan Pertama, Agustus 2017
Tagline:
KETIKA BENCI
JADI CINTA,
CINTA BISA
BERUBAH JADI....
Blurb:
‘Let me tell
you,
I’ll make you
mine, I’ll hug you tight,
Stay beside
me
Stay beside
me….’
[“I Want You
So Bad” by I ROCK YOU]
Arletta sangat bangga dengan talenta
musiknya. Cewek itu mengawali dari nol: meng-cover lagu-lagu populer di Youtube
hingga akhirnya bisa mengawali debutnya di dunia hiburan. Sayang, reaksi pasar
nggak seperti harapannya. Album perdananya jeblok di pasaran. Kalau Arletta
ingin kariernya mendapat kesempatan kedua, dia harus membuat gebrakan besar.
Arletta tentu saja setuju dengan usulan kakaknya itu... sampai dia mengetahui
kalau gebrakan yang dimaksud adalah berduet dengan band rock yang musiknya cadas banget.
Kazuki, lead
vocalist I Rock You, terlihat intimidatif di kali pertama bertemu dengan
Arletta. Penampilan seenaknya, lengan bertato, bersikap dingin—bahkan kasar,
adalah peringatan yang lebih dari cukup bagi Arletta supaya menjaga jarak. Tapi
kakaknya bilang, proyek duet untuk soundtrack
film itu adalah kesempatan yang belum tentu akan datang dua kali. Arletta pun
belajar menoleransi Kazuki. Berusaha meminimalisir konflik dengan cowok itu.
Masalahnya, begitu dia menerima Kazuki masuk
ke hidupnya, cowok itu seperti ada di mana-mana. Arletta stuck dengan Kazuki dan tak ada yang bisa dia lakukan untuk
mengubahnya. Dan perlahan-lahan, meskipun ini tak sudi diakuinya ke siapa pun,
Arletta sedikit berharap situasi ini terjadi sedikit lebih lama daripada
seharusnya.
Karena Arletta sudah terbiasa dengan
kehadiran Kazuki. Yah, mungkin lebih dari sekadar ‘terbiasa’....
♫♬♪♬♫
"Gue nggak suka musik rock!" (hlm 3)Dari awal saja, sudah ditunjukkan bahwa Arletta tidak menyukai musik Rock. Baginya, musik Rock itu berisik, kacau dan sampah! Arletta - youtuber yang populer meng-cover lagu, merupakan sosok yang ceria, ramah, dan kalau kamu telusuri dengan mbah Google kamu hanya akan menemukan sisi baik dari Arletta. Tidak ada kabar miring sedikitpun tentang Arletta.
Berbanding terbalik dengan Kazuki - vokalis utama Band I Rock You, yang merupakan perpaduan Indonesia - Jepang. Cowok ganteng dengan tato yang menghiasi tangannya, gayanya berantakan, cool, misterius, dengan mulut setajam silet (uh la la, tajamnya ngalahin pembawa acara gosip juga), dan menyebalkan seperti ayam yang ingin bertelur. Kalau kamu menelusuri mengenai Kazuki di mbah Google, sebagian besar berisi tentang keburukan sikap Kazuki.
Kazuki yang punya penilaian negatif di mata publik harus dipasangkan dengan Arletta yang tidak menyukai musik Rock. Mereka digabungkan bersama dengan anggota band I Rock You lainnya untuk mengisi soundtrack film. Pertemuan awaL Arletta dan Kazuki sudah panas, sepanas debat Pilgub Jakarta yang terakhir. Bagaimana mereka bisa featuring, jika dari awal saja sudah saling sindir seperti itu. Bahkan Arletta hampir ditabrak oleh Kazuki sesaat sebelumnya.
Karena rasa penasaran, Arletta mencari informasi mengenai Kazuki melalui mbah Google dan ia menemukan sebuah artikel yang tersisa bahwa Kazuki pernah melakukan kekerasan terhadap seorang wanita. Semenjak itu, Arletta merasa takut jika harus berhadapan dengan Kazuki.
Begitu pula dengan Kazuki yang juga penasaran dengan sosok Arletta. Kazuki terhipnotis dengan suara Arletta. Semakin Kazuki mencari keburukan Arletta, malah ia menemukan hal baik.
"Lo kan nggak tahu ukuran baju di toko pas atau nggak sebelum nyobain. Musik pun juga begitu." (hlm 5)
"Cowok yang pandai nulis lirik lagu emang pandai berkata manis, ya?" (hlm 230)
Sesuai dengan tagline novel ini, 'Ketika benci jadi cinta,...' , kita semua pasti bisa menduga bahwa kebencian antara Kazuki dan Arletta ini akan berubah menjadi cinta. Hanya saja, novel ini di luar ekspektasi ku. Seperti biasa, dengan keponya aku akan membayangkan alur cerita yang mungkin terjadi dan BOOM! Aku dikejutkan dengan plot twist yang ada di dalamnya dan bukan cuma sekali. Tapi berkali-kali!!! Kereennnnn!!!! Dan aku malah merekomendasikan novel ini untuk diangkat ke layar lebar dan rasanya akan keren banget ditambah lagu-lagu yang ada di novel ini dapat lebih tersampaikan pada para penikmatnya.
Cerita ini fresh sekali menurutku ditambah dengan beberapa plot twist di dalamnya membuat kamu jadi enggan berhenti membacanya. Setting tempat digambarkan dengan sangat jelas sekali. Alur bergerak maju, serta tidak terburu-buru sehingga terasa masuk akal. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga.
Jadi kesimpulannya, kelebihan novel ini, antara lain :
- Pada bagian awal, seiring dengan jalannya cerita, penulis menjelaskan sedikit demi sedikit mengenai musik Rock. Tidak langsung menyuapi sekaligus dan menurutku itu lebih baik sehingga tidak terasa berat saat membacanya.
- Sesuai dengan wawancara kemarin, Kak Yoana mengatakan bahwa riset untuk novel ini lebih mendalam dan melibatkan banyak komponen. And yesss, itu semua terbukti di dalam novel ini, jadi bukan cuma ala-ala.
- Perpaduan pembahasan yang di dalamnya memang banyak, bukan hanya musik saja, ada medis, kepolisian, dan lainnya yang membuatnya jadi paket komplit menurutku.
- Ada catatan kaki yang membantu menjelaskan istilah yang berkaitan dengan musik, medis, kepolisian dan lainnya.
- Ada side story juga yang beda dari yang lainnya. Apa itu? Baca aja gengs. Heheheheh..
- Dari novel ini juga bisa kita petik bahwa jangan menilai seseorang dari luarnya saja. Tak kenal maka tak sayang. *Uhuiii.. Novel ini juga menunjukkan gambaran kehidupan dari sisi publik figur dan peran media serta media sosial yang mempengaruhi kehidupan para publik figur.
Kelemahan dari novel ini :
- Ada beberapa typo, tapi tidak berpengaruh sih ke jalan cerita.
- Ada satu kalimat yang terputus di halaman 260, paragraf kedua kalimat pertama.
- Kurang banyak kak ceritanyaaaa.. Extra part kak, pleaseeee *Plak, kebiasaan nih Siska, ngelunjak.
Novel Strings Attached ini bisa kalian dapatkan di toko buku dengan harga Rp 73.000,- atau kalian bisa juga langsung beli di akun Instagramnya penerbit @twigora atau @twigorashop. Beberapa toko buku online juga seharusnya menjual buku ini.
Novel ini direkomendasikan untuk remaja, tapi aku rekomendasikan untuk 17+. Yah korting sedikit jadi 16+ lah, hehehehe.. Dan kabar gembiranya adalah, besok akan ada giveaway novel Strings Attached persembahan dari Twigora untuk satu orang yang beruntung. Sampai jumpa besok.
Strings Attached, selesai!
♫♬♪♬♫
Seperti biasa, Twigora memberikan tantangan untuk melakukan photo challenge. Dan taraaa.. Sudah mirip Arletta atau Raisa? *Plakkk..
Ketika benci jadi cinta....ini paporit banget siiihh.
BalasHapusAku ngebayanginnya raisa sama fokalisnya slank masa, tapi dia gak serem sih, gak keliatan kasar juga😂
BalasHapusPendapat Arletta soal musik rock sama kayak aku, berisik dan bikin pusing :D, tapi penasaran sih sama Kazuki
BalasHapusLagu rock itu menururku cocok didengarkan jika sedang galau aja, biar hilang gitu galaunya. wkwkwk
BalasHapusWah haha plot twistnya ga cuma sekali. Kadang kesel sih kalau ada plot twist, tapi malah bikin makin penasaran apalagi kalau sampai direkomendasikan begitu.. makin kepo..
BalasHapusJadi penasaran sama kisah Arletta dan Kazuki yang dulunya benci hingga berubah jadi cinta, apakah akhir kisah mereka berujung pada hubungan serius atau tidak.
BalasHapusYang paling bikin penasaran justru kekurangannya: Kurang banyak kak ceritanyaaaa... 😂😂😂
BalasHapusReview nya kak Siska kenapa bikin aku makin tertarik sama bukunya😧. Apalagi udah dijelaskan sedikit banyak di postingan pertama, merambah ke postingan kedua makin ketagihan penasarannya. Baca sekilas tentang Arletta dan Kazuki, eum menurutku interaksi mereka unik dan menantang. Karakternya mereka juga kuat. Sepertinya perjalanan Arletta dengan Kazuki beserta band-nya tidaklah mudah. Apalagi soal plot twsit yang engga cuma sekali, fix itu pasti bikin nagih, nagih, nagih dan nagih.
BalasHapusWkwkwk... Sama aku nggak cocok sama musik rock. Pernah dulu tu booming banget grup rock jepang. Aku cuman cengok aja... Ah penasaran nih si Arletta apakah berhasil melakukan gebrakannya! Karena ya ternyata di dunia musik kalau emang mau berkembang harus bisa keluar dari zona nyaman.
BalasHapusBener nih, tak kenal maka tak sayang. Jangan menilai orang dari luarnya aja. Sering banget kan sekarang, main langsung ngejudge aja tanpa tau keadaan sebenarnya seperti apa. Parahnya, yang nggak tau apa-apa kebanyakan langsung percaya sama opini beberapa orang. Apalagi kalo hal-hal negatif, cepat banget menyebar.
BalasHapusSaat mencintai musik, aku rasa disampaikan dengan cara apapun kita akan bisa menikmatinya. Musik punya bahasa yang universal, sama seperti cinta. Atletta-Kazuki pun ku rasa demikian