Minggu, 03 Maret 2019

Review Novel Lovesomnia - Atika

LOVESOMNIA - ATIKA



Holaaa.. Sepertinya setelah kuamati beberapa bulan ini, aku baru bisa update di blog sebulan sekali.  (Berasa ada yang baca postingan aja). Jadi untuk update terbaru, teman-teman bisa langsung cek ke akun Instagramku. Dan, dimulai dari postingan ini, adalah buku pertama yang aku baca per tahun 2019. Aku akan coba cicil sedikit demi sedikit postingnya, karena aku lagi masa membabat TBR, dan selama dua bulan ini baru mulai nyicil, ada beberapa yang belum ku posting di sini. Jadi mungkin akan sekenanya saja. copy Paste dari postingan dari IG ku. Walaupun sebenarnya, itu yang sering aku lakukan. Langsung saja deh, basa basi ku sudah terlalu panjang, berikut data bukunya.




Judul : Lovesomnia
Penulis : Atika
Penerbit : Romancious
Jumlah Halaman : 300 hlm
Cetakan Pertama, 2018

Para dokter itu sudah menyerah dengan insomnia kronisku yang semakin mengikis nyawa. Aku terlihat seperti zombie dan pecandu obat-obatan terlarang dalam waktu yang bersamaan. Aku sudah melakukan segalanya, tapi pil-pil obat tidur itu malah hampir merenggut nyawaku. Berbagai terapi meditasi hanya membuang-buang waktu, tidak ada hasilnya. Nyatanya, aku hanya butuh dia, My Angel.

Tanpanya, tidur hanyalah neraka dunia bagiku. - Raymond Giano -

✩✩✩✩✩

Nah, aku mau mengajak kalian berkenalan dengan dua tokoh utama dalam Lovesomnia.

Raymond Giano, Presiden Direktur dari Gianotech. Di usianya yang terbilang muda, menyandang julukan 'Asia's Most Eligible Billionaires' dari salah satu majalah bisnis ternama. Jomblo, terkenal sebagai sosok yang tempramental dan pemarah dan diduga sebagai pecandu obat-obatan terlarang. Penderita Insomnia akut, hanya bisa tidur paling lama 2 jam sehari.

Monika Angelina, lulusan S1 yang bekerja sebagai sales do Gianotech. Terkenal di kalangan temannya, memiliki kemampuan untuk tidur pulas tanpa terbangun. Rekor yang dipegangnya saat ini, tidur pulas tanpa terbangun selama 17 jam. Penderita Hipersomnia.

Nah loh, gimana kalau insomnia ketemu dengan hipersomnia yah? 🤔



Raymond pusing, bingung, nggak tahu harus ngapain lagi, bukan masalah bisnis, atau percintaan. Bukan karena mendengarkan debat capres cawapres. Semuanya cuma karena masalah tidur!!!

Nah loh, kok bisa?
Karena kebiasaan, Raymond mengidap insomnia sejak kecil. Semakin lama, semakin sulit bagi dirinya untuk dapat tertidur. Bahkan, ia pernah bergantung pada obat tidur yang hampir membuatnya say goodbye pada dunia ini selamanya. Terapi baik di dalam maupun di luar negeri sudah dijalankan.

Hanya ada satu saran yang belum Raymond ikuti. Baik dokter, maupun orang lain yang mengetahui permasalahan tidur Raymond, akan menyarankan Raymond segera mencari pasangan hidup.

Apakah saran itu, benar bisa membantu Raymond?

"Saya ingin kau jadi teman tidur saya."

Jeng jeng.. Kaget nggak lu, kalau tiba-tiba atasan lu ngomongnya kayak gitu? Monika tentu nggak terima. Ia merasa dianggap sebagai wanita murahan. Murka jelas. Kenal? Cuma tahu sebatas bahwa Raymond adalah atasannya. Bertemu juga hanya dua kali. Pertemuan pertama di lift tidak disengaja. Lalu yang kedua, saat rapat divisi pemasaran. Itupun tanpa komunikasi sama sekali.

Monika diberikan waktu beberapa hari untuk memikirkan tawaran dari Raymond. Pilihannya? Tentu saja menyetujui permintaan Raymond atau dipecat!

Kenapa Raymond bisa mendadak bersikap seperti itu pada Monika? Apakah Monika akan tetap berpegang pada pendiriannya untuk menolak permintaan Raymond?



Novel ini mengangkat kisah Raymond yang mengalami insomnia. Hingga ia tidak sengaja mengetahui mengenai salah satu sales di perusahaannya yang mampu tidur dalam waktu yang cukup lama - Monika. Membuat Raymond merasa iri dan penasaran dengan sosok Monika. Sampai akhirnya,Raymond meminta Monika untuk menjadi teman tidurnya. Kemudian bergulir diikuti kisah romansa di dalamnya. Dengan dibumbui konflik pasangan.

Jadi, apakah yang terjadi saat insomnia bertemu hipersomnia?

Novel ini memiliki alur begerak maju.
Pada bagian prolog, menggunakan sudut pandang orang pertama dari sisi Raymond dan Monika. Setelahnya, keseluruhan menggunakan sudut pandang orang ketiga.
Setting tempat dan setting waktu cukup jelas.
Konflik di dalamnya cukup ringan, cocok bagi penikmat kisah romansa yang ringan. Dan direkomendasaikan untuk penikmat romansa yang lovey dovey.
Ide cerita terbilang umum, hanya saja menjadi sedikit fresh karena mengangkat insomnia yang bertemu dengan hipersomnia.
Dari segi cover, entah kenapa aku merasa ini cantik sekali ❤
Desain dan tata lay-out nya juga menarik.

Novel ini lebih direkomendasikan untuk usia 19+. *menurutku loh ya* Dimohon kebijaksanannya untuk memilih bacaan untuk adik-adik.

"Selamat, Monica Angelina. Kamu berhasil membuatku tertarik padamu."

Lovesomnia, selesai!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar