Kamis, 18 Oktober 2018

Review Novel Dilwale - Vivie Hardika

Dilwale - Vivie Hardika



Judul : Dilwale
Penulis : Vivie Hardika
Penerbit : Universal Nikko
Jumlah Halaman : xii + 322 hlm
Cetakan Pertama, September 2016
.
Dear Papa... Sejak kecil kau telah memilihkan banyak hal untukku.
Nama, mainan, teman, sekolah bahkan pekerjaan.
Tidak bisakah kali ini aku memilih teman hidupku sendiri, Papa?
Aku hanya ingin hidup dengan laki-laki yang kucintai, bukan dengan lelaki yang akan kucintai.
Lelaki yang akan membuatku bersedia meninggalkan duniaku dan berbagi dunianya.
Aku hanya akan memulai permainan kehidupan ini dengan orang yang tepat. Sebab aku tidak ingin melihat air matamu suatu saat nanti jika aku tidak berhasil mengkhari permainan dengan kemenangan.
Aku hanya akan menikah dengan Raj-ku, Papa.



Your baby girl as always, Sanjana.

❧❧❧❧❧

"I'm sorry, Papa. Aku harus pergi."

Novel ini dibuka dengan ciri khas pengantin wanita dengan segala atributnya. Kental sekali dengan adat India. Kalau dulu aku pernah bahas K-fiction yang merupakan novel dengan nuansa Korea yang ditulis oleh penulis Indonesia, nah mungkin novel ini bisa Hindie-Fiction? Maafkan aku yang mengarang bebas. 😂. Jadi novel ini berlatar belakang di India dan semua tradisinya namun ditulis oleh penulis Indonesia, yakni kak Vivie. Psst, tetap ada Indonesia loh di dalamnya. Penasaran? Yang itu akan aku bahas di postingan lainnya.

Dibuka dengan Sanjana yang dipanggil Sanju, dipaksa untuk menikah oleh sang ayah dengan pria yang tak dikenal. Ia tidak pernah sekalipun bertemu dengan pria tersebut, maupun mengetahui siapa sosok pria yang akan dinikahkan dengannya. Pakaian pengantin dan segala hiasan dan atributnya tidak menyurutkan keputusan yang diambilnya. Akhirnya, Sanju memutuskan untuk pergi dari rumah, kabur dari pernikahan yang sudah ada di depan mata.


Sanjana a.k.a Sanju yang pergi dari rumah, menetap di Darjeeling. Di rumah keluarga sahabatnya - Shradda.

Setelah menetap di sana selama lima bulan, teman Shradda lainnya juga datang untuk berlibur menginap di sana. Raja yang akrab dipanggil Raj.
Sanju yang merupakan penggemar berat film Dilwale Dulhania Le Jayenge (DDLJ), begitu mendengar nama Raja yang mirip dengan nama salah satu tokoh dalam film tersebut, langsung menyebut dirinya sebagai Simran - nama lawan peran dalam film tersebut. Dan Raj percaya saja nama Sanju sebenarnya adalah Simran

Sanju yang menggemari dunia fotografi, tidak sengaja sering menjadikan Raj sebagai objek foto candidnya baik saat sedang pergi bersama atau pesta persiapan pernikahan Sona - kakak Shraddha. Dan Sanju memendam semuanya sendiri. Sampai ada akhirnya, Shraddha menemukan foto-foto candid Raj yang diambil Sanju dan menduga Sanju jatuh cinta pada Raj.

"... Hal yang terjadi secepat ini, bukan cinta namanya, melainkan ketertarikan belaka."

Sampai tiba akhirnya malam pernikahan Sona, orangtua Sanju ternyata diundang ke pernikahan Sona, membuat Sanju harus kabur dan masuk ke dalam taksi yang diisi oleh Raj yang harus pergi ke Mumbai malam itu.

Setelah mereka berpisah di bandara Mumbai, Sanju dan Raj bertemu kembali. Sanju sudah menjadi wartawan olahraga dan meliput pertandingan kriket yang salah satu pemainnya adalah Raj dan timnya.


Semenjak itu mereka berdua semakin dekat. Mereka sering pergi bersama. Sampai akhirnya Raj menemukan tumpukan foto dirinya di kamar Sanju. Raj menilai ada perasaan lain dari Sanju, namun saat mengkronfontasinya, Sanju mengelak dan mengatakan karena dirinya seorang fotografer.

"Main tumse pyaar karta hoon"

Yang artinya... Cari tahu sendiri di google atau baca novelnya 😂😂😂

"Mujhse shaadi karoge! Mujshe shaadi karoge, Sanju!"
"Papa pasti tidak akan merestui kita."

Raj mengajak Sanju untuk menikah, namun Sanju merasa tidak siap. Karena yakin sang papa akan merestui mereka.

Apakah Raj akan berhasil membujuk Sanju untuk bertemu dengan orang tuanya? Akankah hubungan mereka akan berhasil? 

"Kau berhak memilih. Aku atau Raja. Kau berhak menentukan pilihanmu juga."


Saat hubungan Sanju dan Raja tidak sengaja diketahui oleh sang papa, Raja diusir dari rumah dan meminta Sanju untuk ikut pergi bersamanya.

Sanju dihadapkan pada pilihan, apakah ia memilih pria yang sudah membesarkannya selama 25 tahun atau pria yang mencuri hatinya, yang baru dikenalnya?



Novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga.
Alur bergerak maju, dan sedikit mundur di bagian menjelang akhir. Jalan cerita terasa wajar, tidak terburu-buru.
Setting tempat dijabarkan dengan baik, setting waktu juga dijabarkan dengan jelas.
Konflik di dalamnya cukup ringan dan terasa manis. Cocok untuk pecinta kisah romansa yang ringan.
Novel ini kental dengan adat dan tradisi India. Sayangnya, tidak terlalu dijelaskan dengan detail istilah tradisi dan pakaian India yang digunakan di dalamnya. Tapi berhubung aku pecinta serial India, jadi ada sedikit bayangan benda-benda yang dimaksud di dalamnya.
Di dalamnya juga cukup banyak mengangkat mengenai kriket, salah satu olah raga khas India.
Ada catatan kaki untuk menjelaskan bahasa India yang digunakan, hanya saja menurutku ada beberapa kalimat yang tidak ada artinya, jadi hanya bisa mengira-ngira maksud ucapannya.
Novel ini bukan hanya mengangkat kisah percintaan di dalamnya, tapi juga hubungan orang tua dengan anak yang selalu mengatur dan merasa apa yang terbaik untuk sang anak, dan masih juga membahas sedikit yabg berkaitan dengan Indonesia loh!
Selebihnya, secara keseluruhan kisah di dalamnya ringan, enak untuk dinikmati, dan pastinya manis.

Dilwale, selesai!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar